Rabu, 22 Agustus 2018

Matamu yang memancarkan warna-warni hitam putih

Disepasang bola matamu aku melihat senang, sedih, sendu, bahagia yang tak pernah ada pura-pura lagi. Semua lengkap dimatamu. Seluruh aku pun sepakat, bahwa kau kesempurnaan untukku sepaket.

Kerap ku lihat matamu, doaku terlantun diam-diam. Terbang, dibawa sang malaikat. Setelahnya, aku melihat senyummu yang melekat.

Tiba saatnya; mataku menatap matamu, begitu sebaliknya. Keheningan menjadi musik pengiring tarian kita yang diam. Kebahagiaan mengisi dikepala bagian dalam.

Jika kedua bola mata kita bertemu, aku tak pernah bisa berbohong tentang ada apa ditubuhku. Apakah tatto atau panu. Aku seperti telanjang; tak mampu menutupi
bahwa aku benar-benar mencintaimu. Sebegininya mencintaimu.

Akhirnya aku menemukanmu. Rumah; berawal masing-masing, dan tak pernah membuatku asing.

21 Agustus 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar