Kamis, 02 April 2015

Air Malam

Kadang hitam dan kadang terang

Terselip sebuah kebasahan dan keindahan

Awan yang kelam dan bulan yang hilang

Keramaian mulai lenyap dan timbul kehampaan


Kerinduan pun mulai datang

Menyelemuti tubuh yang lelah dan kedinginan

Malam pun tak kunjung pulang

Karena sang mentari pun masih enggan


Rindu semakin menggebu

Entah mengapa bisa begitu

Rindu akan kelembutan tangannya yang kasar

Rindu akan sosok badannya yang tinggi besar


Tak sadar air mata mulai berjatuhan

Air malam dari awan pun berjatuhan

Merindukan dalam hayalan

Memang sungguh tak mengenakan


Kasur pun mulai menyapa

Bantal turut melambai

Bahwa sudah waktunya menutup mata

Jangan berlarut berandai andai


Harapan besar agar kita bisa bertemu

Walau hanya didalam sebuah mimpi

Aku ingin mencium dan memelukmu

Dan selalu berharap agar kita bisa bertemu dihari nanti