Terselip sebuah kebasahan dan keindahan
Awan yang kelam dan bulan yang hilang
Keramaian mulai lenyap dan timbul kehampaan
Kerinduan pun mulai datang
Menyelemuti tubuh yang lelah dan kedinginan
Malam pun tak kunjung pulang
Karena sang mentari pun masih enggan
Rindu semakin menggebu
Entah mengapa bisa begitu
Rindu akan kelembutan tangannya yang kasar
Rindu akan sosok badannya yang tinggi besar
Tak sadar air mata mulai berjatuhan
Air malam dari awan pun berjatuhan
Merindukan dalam hayalan
Memang sungguh tak mengenakan
Kasur pun mulai menyapa
Bantal turut melambai
Bahwa sudah waktunya menutup mata
Jangan berlarut berandai andai
Harapan besar agar kita bisa bertemu
Walau hanya didalam sebuah mimpi
Aku ingin mencium dan memelukmu
Dan selalu berharap agar kita bisa bertemu dihari nanti