Jumat, 05 Mei 2017

Manusia memanusiakan manusia



Ada kisah jualan manusia
Yang dilakukan dibanyak negara
Buruh migran lah disebutnya
Siang malam mereka bekerja
Banting tulang dinegri sebrang sana
Tempat mereka menggantung nyawa
Tuk menghidupi keluarganya
(Marjinal – Buruh Migran)


Buruh adalah manusia yang bekerja. Mengandalkan dari tenaga dan keahliannya. Sehingga mendapatkan gaji dari pemilik pabrik atau pemberi pekerjaan sesuai dengan kesepakatan dan perundang-undangan.

Tak ada istilah majikan dan tuan karena buruh bukan budak. Buruh migran yang dipukul, disiksa, dan diperkosa sehingga mati konyol membutuhkan rasa kemanusiaan. Rasa kemanusiaan dalam bekerja dan perlakuan (dari seorang pemberi pekerjaan).

Negara Indonesia telah merdeka sejak tahun 1945, tetapi tidak dengan warganya. Dimana para buruh/warga yang bekerja tidak merasakan kemerdekaan. Buruh tidak mendapatkan sifat kemanusiaan dan keadilan, sehingga mustahil terciptanya persatuan. Bukti kuat masih banyak tuntutan dari buruh yang belum terealisasikan. Hal ini yang menyebabkan banyak aksi demo para buruh berujung kericuhan.

Buruh migran tak seditkit yang teraniaya, bahkan pulang hanya tinggal nama. Mereka hanya pasrah korbankan jiwa karena tak ada sanak saudara dan kepastian nasibnya. Bekerja siang malam dan tinggal di negri yang antah berantah banting tulang ‘tuk keluarganya. Buruh bukan hanya menuntut soal pendapatan dan tunjangan hidup, tetapi kemaslahatan hidup. Dimana dibutuhkannya sifat kemanusiaan dari manusia kepada sesama manusia (buruh).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar