Ada kisah jualan manusiaYang dilakukan dibanyak negaraBuruh migran lah disebutnyaSiang malam mereka bekerjaBanting tulang dinegri sebrang sanaTempat mereka menggantung nyawaTuk menghidupi keluarganya(Marjinal – Buruh Migran)
Buruh adalah manusia
yang bekerja. Mengandalkan dari tenaga dan keahliannya. Sehingga mendapatkan
gaji dari pemilik pabrik atau pemberi pekerjaan sesuai dengan kesepakatan dan
perundang-undangan.
Tak ada istilah majikan
dan tuan karena buruh bukan budak. Buruh migran yang dipukul, disiksa, dan
diperkosa sehingga mati konyol membutuhkan rasa kemanusiaan. Rasa kemanusiaan
dalam bekerja dan perlakuan (dari seorang pemberi pekerjaan).
Negara Indonesia telah
merdeka sejak tahun 1945, tetapi tidak dengan warganya. Dimana para buruh/warga
yang bekerja tidak merasakan kemerdekaan. Buruh tidak mendapatkan sifat
kemanusiaan dan keadilan, sehingga mustahil terciptanya persatuan. Bukti kuat
masih banyak tuntutan dari buruh yang belum terealisasikan. Hal ini yang
menyebabkan banyak aksi demo para buruh berujung kericuhan.
Buruh migran tak seditkit
yang teraniaya, bahkan pulang hanya tinggal nama. Mereka hanya pasrah korbankan
jiwa karena tak ada sanak saudara dan kepastian nasibnya. Bekerja siang malam dan
tinggal di negri yang antah berantah banting tulang ‘tuk keluarganya. Buruh bukan
hanya menuntut soal pendapatan dan tunjangan hidup, tetapi kemaslahatan hidup. Dimana
dibutuhkannya sifat kemanusiaan dari manusia kepada sesama manusia (buruh).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar